Rabu, 03 Agustus 2011

Teknik Pengambilan Objek

Teknik Pengambilan Obyek

E-mail Print
Artikel ini berawal dari kesulitan dalam mengabadikan sebuah objek untuk hasil penelitian yang ternyata hasilnya sangat diluar yang diharapkan, kemudian kami mencari tutor yang mengajarkan kami untuk melakukan pengambilan obyek yang benar,… hmmm, thanks for my tutor, share ilmu ahh, walaupun msh newbie, besok kan weekend jadi bisa langsung praktek nih, abadikan moment-moment seru …
Dalam mengabadikan obyek prinsip ternyata ada prinsip yang harus dipegang  yaitu:
1.    PROSES
2.    FOKUS
3.    KETERWAKILAN
Faktor-faktor pada saat pengambilan obyekyang sangat perlu untuk diperhatikan yaitu:
Pencahayaan
•    Objek harus memiliki atau dilingkupi cahaya agar dapat diambil gambarnya.
•    Terdapat berbagai macam tipe cahaya yang menerpa objek.
Tipe cahaya:
•    Front Lightning: cahaya berasal dari arah depan objek, sejajar dengan kamera.
•    Side Lightning: cahaya berasal dari arah samping objek.
•    Back Lightning: sumber cahaya membelakangi objek, cahaya menghadap arah kamera.
•    Hair Lightning: Sumber cahaya tepat diatas objek foto

Berikut adalah contoh untuk pengambilan gambar dengan beberapa tipe pencahayaan (Gambar diambil dari berbagai sumber)

Back Lighting

Side Lightning

Hair Lightning


Aspek Komposisi

Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar.
Sebelum mengambil gambar: pandanglah objek dari berbagai sudut: rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah mengitari objek.
Komposisi merupakan perpaduan antara: Posisi,Proporsi, Garis, dll.
•    Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.
•    Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar tersebut.
•    Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.
Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.
Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah.
Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.
Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarik

Bentuk

Diagonal

Kesederhanaan

Sudut Pandang Kamera
Perbedaan sudut pandang memberikan kesan yang berbeda-beda.
•    Bird Eye View: sudut pandang pada posisi atas. Menampilkan pola serta detail dari objek jika objek sedang beraktivitas.
•    Frog Eye View: Sudut pandang dari posisi bawah menampilkan kesan objek menjadi lebih tinggi dan lebih besar.
•    Straight Eye View: sudut pandang lurus dengan objek yang akan dipotret. Objek direkam secara natural dan apa adanya, tanpa distrosi.

Bird Eye View

Frog Eye View

Kontras yang Tajam
•    Kontras akan membuat objek terpisah dari latar belakangnya.
•    Foto akan lebih kuat dengan objek utama yang lebih menonjol dari latar belakang.
Jenis-jenis  pengambilan gambar

EWS (Extreme Wide Shot)
VWS (Very Wide Shot)
WS (Wide Shot)

MS (Mid Shot)
MCU (Medium Close Up)
CU (Close Up)

ECU (Extreme Close Up)
CA (Cutaway)
Cut-In

Two-Shot   (OSS)
Over-the-Shoulder Shot
Noddy Shot

Point-of-View Shot (POV)
Weather Shot

Tips menghasilkan foto yang bagus:
•    Pegang kamera dengan mantap.
•    Ambil posisi sinar dibelakang Anda -
•    Mencoba mendekat pada objek – kesederhanaan.
•    Pilih format foto. Format Vertikal: kesan ketinggian (gedung bertingkat, langit), Format Horizontal: kesan bidang luas (pemandangan gunung).
•    Masukkan manusia ke dalam gambar: foto pemandangan menjadi lebih baik karena objek manusia memperteguh pemandangan tersebut.
•    Buatlah variasi: ambillah gambar dari berbagai sudut, gunakan teknik close up, wide angle, pada cuaca yang berbeda-beda.
•    Tambahkan kedalaman dan gunakan proporsi

Sumber : http://adakamu.com/science/science/100-teknik-pengambilan-obyek-.html

Animasi

Animasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Animasi dengan laju 10 frame per detik

Animasi seekor kuda buatan Edward Muybridge
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.

Proses pembuatan animasi

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."[1] Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.

[sunting] 2Dimensi

[sunting] Celluloid (konvensional)

Teknik Celluloid (kadang-kadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
  • Pra-produksi:
    • Konsep,
    • Skenario,
    • Pembentukan karakter,
    • Storyboard,
    • Dubbing awal,
    • Musik dan sound FX
  • Produksi:
    • Lay out (Tata letak),
    • Key motion (Gerakan kunci/ inti),
    • In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
    • Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
    • Background (Gambar latar belakang),
    • Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
    • Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
  • Post-produksi:
    • Composite,
    • Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),
    • Editing,
    • Rendering,
    • Pemindahan film kedalam roll film.

    sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi